cover
Contact Name
Kadek Wirahyuni
Contact Email
kadek.wirahyuni@undiksha.ac.id
Phone
+6282236067235
Journal Mail Official
kadek.wirahyuni@undiksha.ac.id
Editorial Address
Jalan Udayana No.11 Singaraja
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha
ISSN : http://u     EISSN : http://u     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jjpbs.v10i1
Core Subject : Education,
As an international, multi-disciplinary, peer-refereed journal, the scope of this journal is in learning and instruction area which provides a platform for the publication of the most advanced scientific researches in the areas of learning, development, instruction and teaching at Indonesia Language and Art Education. The journal welcomes original empirical investigation. The papers may represent a variety of theoretical perspectives and different methodological approaches. They may refer to any age level, from infants to adults and to a diversity of learning and instructional settings, from laboratory experiments to field studies. The major criteria in review and the selection process concerns the significance of the contribution to the area of learning and instruction. Instruction, learning and teaching, curriculum development, learning environment, teacher education, educational, technology, and educational development at Indonesia Language and Art Education
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2017):" : 12 Documents clear
TEKNIK RANGSANG KATA DAN RANGSANG ALAM SERTA PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI ., Putu Adi Prabawa; ., Drs. Gede Gunatama, M.Hum.; ., Dra. Made Sri Indriani, M.Hum.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 6, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v6i1.9614

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) teknik guru dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Sukasada tahun ajaran 2016/2017, (2) hubungan antara teknik rangsang kata dan rangsang alam, (3) kendala-kendala yang dihadapi guru saat pembelajaran menulis puisi. Untuk mencapai tujuan itu, peneliti menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII SMP Negeri 2 Sukasada yang bernama Made Edy Arudi S.Pd, M,Si. Objek penelitian ini adalah teknik guru dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Sukasada tahun ajaran 2016/2017. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) teknik rangsang kata dan rangsang alam adalah teknik yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis puisi. Teknik tersebut adalah teknik sederhana dan unik. Dikatakan sederhana karena memanfaatkan dua hal, yakni kata dan alam. Pada teknik rangsang kata, suatu kata akan menjadi pemicu agar siswa mudah menemukan kata-kata yang baik dalam menulis puisi. Kemudian, pada teknik rangsang alam siswa akan diajak keluar kelas untuk melihat pemandangan sekitar sekolah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan imajinasi siswa dalam menulis puisi dengan cara yang nyaman dan menyenangkan. (2) Teknik rangsang kata dan rangsang alam memiliki hubungan. Hal tersebut dikarenakan temuan kata-kata berdasarkan alam sekitar sekolah akan dikaitkan kembali pada kata yang ditemukan sebelumnya di dalam lagu. (3) Kendala yang dihadapi guru saat pembelajaran menulis puisi adalah siswa yang tidak menyukai pembelajaran puisi. Mereka beranggapan bahwa, pembelajaran puisi itu sangat sulit. kesulitan tersebut menyebabkan pandangan siswa menjadi apreori terhadap puisi.Kata Kunci : teknik pembelajaran, menulis puisi Singer study aims to review describe (1) the technique Learning to write poetry teacher hearts in grade VII D SMP Negeri 2 Sukasada Academic Year 2016/2017, (2) Relationship between stimulation techniques excitatory said and nature, (3) the teacher constraints When faced Learning to write poetry. To achieve the goals of that review, study design using qualitative descriptive study. The research subject is the teacher Indonesian singer that Teaching in Class VII SMP Negeri 2 Sukasada that name Made Edy Arudi S.Pd, M, Si. Object Research is singer hearts teacher technique Learning to write poems Grade VII SMP Negeri 2 Sukasada Academic Year 2016/2017. The data were analyzed tin eith a qualitative descriptive analysis techniques. Results the singer is (1) Stimulation technique And Stimulate word natural is Technique Used hearts teachers learning to write poetry. The technique is simple and unique techniques. Because simple prayer is said to take advantage of HAL, which are words and nature. the technique Rangsang word, a word will become a trigger to make students easy to find the words that Good hearts write poetry. Then at natural stimulation techniques, students will be invited to review Exit Class Seeing Sights Around the school. The activity aims to develop the imagination Students review hearts write poetry with way convenient and fun. (2) Mechanical stimulation of natural stimuli have said and relations. That is because the findings of words based on the natural neighborhood schools will be linked back on said that found earlier in the hearts of songs. (3) Constraints facing education teachers currently writing poetry is a student who does not like learning poems. They assume that, learning poetry itu very difficult. The difficulties led to the view students against being apreori poetry.keyword : learning techniques, writing poetry
PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 DI KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 2 DENPASAR ., Dewa Putu Budiaryawan; ., Dra. Sang Ayu Putu Sriasih,M.Pd; ., I Dewa Gede Budi Utama, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 6, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v6i1.9377

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan perencanaan pembelajaran teks anekdot pada mata pelajaran bahasa Indonesia Kurikulum 2013 di kelas X IPA 2 SMA Negeri 2 Denpasar, (2) mendeskripsikan tahapan pelaksanaan pembelajaran teks anekdot pada mata pelajaran bahasa Indonesia Kurikulum 2013 di kelas X IPA 2 SMA Negeri 2 Denpasar, (3) mendeskripsikan evaluasi pembelajaran teks anekdot pada mata pelajaran bahasa Indonesia Kurikulum 2013 di kelas X IPA 2 SMA Negeri 2 Denpasar, dan (4) mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran teks anekdot pada mata pelajaran bahasa Indonesia Kurikulum 2013 di kelas X IPA 2 SMA Negeri 2 Denpasar. Penelitian ini mencakup pembelajaran pada keempat kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa selama pembelajaran teks anekdot Kurikulum 2013 revisi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar di kelas X IPA 2 SMA Negeri 2 Denpasar dan objek penelitian ini adalah pembelajaran teks anekdot di kelas X IPA 2 SMA Negeri 2 Denpasar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini mencakup tiga hal, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru, sebagian besar sudah sesuai dengan pedoman yang tertera dalam salinan lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. Kedua, pelaksanaan pembelajaran teks anekdot sebagaian besar sudah sesuai dengan langkah-langkah kegiatan yang tertera dalam perencanaan pembelajaran. Ketiga, evaluasi pembelajaran teks anekdot yang dilaksanakan oleh guru sudah meliputi tiga ranah, yaitu ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan menggunakan teknik penilaian observasi, penugasan, tes lisan, dan penilaian presentasi. Keempat ada beberapa kendala yang dialami guru dalam pembelajaran teks anekdot, yaitu kendala dalam menyampaikan teks secara lucu, sulitnya menemukan media pembelajaran humor yang tepat untuk siswa, belum dibagikannya buku teks edisi revisi, laptop guru yang kurang berfungsi dengan baik, dan kelas yang melebihi kriteria maksimal.Kata Kunci : Kurikulum 2013, pembelajaran, teks anekdot This study aimed at (1) describing anecdote text lesson plan on Indonesian subject in Curriculum 2013 in class X IPA 2 of SMA Negeri 2 Denpasar, (2) describing the implementation of anecdote text learning on Indonesian subject in Curriculum 2013 in class X IPA 2 of SMA Negeri 2 Denpasar, (3) describing the evaluation of anecdote text learning on Indonesian subject in Curriculum 2013 in class X IPA 2 of SMA Negeri 2 Denpasar, and (4) describe the obstacles faced by teacher in anecdote text learning on Indonesian subject in Curriculum 2013 in class X IPA 2 of SMA Negeri 2 Denpasar. This study covered the four levels of learning in basic competencies that must be mastered by the students during anecdote text learning of Curriculum 2013 revision. This research used descriptive qualitative research design. Subject of this study was the teacher who taught Indonesian in class X IPA 2 of SMA Negeri 2 Denpasar and the object of this study was the teaching and learning process in the class X IPA 2 of SMA Negeri 2 Denpasar. Data collection methods used were interview, documentation, and observation. Analysis of the data in this study included three things, namely data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this study showed that first, lesson plan prepared by the teacher, was largely in accordance with the guidelines contained in the annex copies of Permendikbud No. 22 of 2016. Second, the implementation of anecdote text learning was largely in conformity with the operational measures listed in the lesson plan. Third, the evaluation of anecdote text learning already undertaken by the teacher included three domains, namely the realm of attitudes, knowledge, and skills using valuation techniques of observation, assignments, oral tests, and assessment presentation. Fourth, there were some obstacles experienced by the teacher in anecdote text learning, the obstacles in delivering funny text, the difficulty in finding humor learning media which was appropriate for the students, the distribution of revised textbooks edition was not complete, the lack functioning of teacher’s laptop, and the class that exceed the maximum criteria.keyword : Curriculum 2013, learning, anecdote text
Proses Produksi Pementasan Drama Teater Angin SMA Negeri 1 Denpasar ., Ketut Adi Bawana; ., Drs. Gede Gunatama, M.Hum.; ., I Made Astika, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 6, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v6i1.9426

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses produksi pementasan drama Teater Angin SMA Negeri 1 Denpasar dan kendala-kendala yang dialami dalam proses produksi pementasan drama Teater Angin tersebut. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Teater Angin SMA Negeri 1 Denpasar. Objek penelitian ini adalah proses produksi pementasan drama. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah proses produksi pementasan drama Teater Angin dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap latihan, dan tahap pementasan. Tahap persiapan dalam proses produksi pementasan drama Teater Angin yaitu pemilihan tim produksi, pemilihan naskah, pemilihan pemain, dan merekam dubbing. Tahap latihan dalam proses produksi pementasan drama Teater Angin yaitu latihan vokal, latihan akting, panggung dekorasi, pencahayaan, busana rias, publikasi atau promosi. Tahap pementasan yang dilakukan Teater Angin dalam produksi pementasan drama yaitu, geladi bersih dan pentas. Dalam memproduksi pementasan drama Teater Angin mengalami beberapa kendala, yaitu tidak ada tempat khusus yang dapat digunakan untuk latihan, cuaca saat latihan tidak mendukung, anggota atau pemain tidak disiplin saat menghadiri latihan, naskah yang dibuat penyelesaiannya terlambat, dan perekaman dubbing mengalami keterlambatan.Kata Kunci : proses produksi, pementasan drama, teater angin This study aimed to describe the production process of drama staging of Teater Angin SMAN 1 Denpasar and the constraints of experienced in the production process of drama staging Teater Angin. This research is used by a qualitative descriptive plan. This research subject is Teater Angin SMAN 1 Denpasar. The object of this research is the production process of drama staging. The data in this research was collected through observation, interview, and documentation. The result of this research is the production process of Teater Angin drama staging is divided into three stages, namely the preparation stage, the exercise stage, and the performances stages. The preparation stage in the production process of Teater Angin drama staging drama production selection team, the selection of texts, selection of players, and recording dubbing. The exercise stage in the production process of Teater Angin drama stage is vocal practice, acting practice, decoration stage, lighting, make-up fashion, publicity or promotion. The Teater Angin staging conducted in the production of drama performance which rehearsals and performances. The theater production in the Teater Angin having some problems, that haven’t special place which can be used to practice, the weather doesn’t support practice, members or players are not disciplined while attending the rehearsal, late of script solution, recording and dubbing has been delayedkeyword : the production process, staging drama, teater angin
Pelaksanaan Pembelajaran Berbicara BIPA Siswa Kelas IX di Gandhi Memorial Intercontinental School Bali ., Yuniarti Rahmalia Hapsari; ., Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd; ., Drs.I Wayan Wendra,M.Pd
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 6, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v6i1.9265

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan perencanaan pembelajaran berbicara BIPA siswa kelas IX di Gandhi Memorial Intercontinental School Bali, (2) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran berbicara BIPA siswa kelas IX di Gandhi Memorial Intercontinental School Bali, dan (3) mendeskripsikan evaluasi pembelajaran berbicara BIPA siswa kelas IX di Gandhi Memorial Intercontinental School Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah pengajar BIPA siswa kelas IX di Gandhi Memorial Intercontinental School Bali dan objek penelitian adalah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran berbicara BIPA siswa kelas IX di Gandhi Memorial Intercontinental School Bali. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perencanaan pembelajaran berbicara BIPA yang disusun oleh pengajar yang berhubungan dengan perangkat pembelajaran hanya berupa silabus,(2) pelaksanaan pembelajaran BIPA yang dilaksanakan pengajar sudah mengarah pada kemampuan untuk mengembangkan kemampuan bahasa Indonesia siswa khususnya dalam hal berbicara, (3) evaluasi pembelajaran BIPA yang dilaksanakan pengajar berupa tes dan non tes.Kata Kunci : pelaksanaan pembelajaran, berbicara, bahasa Indonesia, BIPA This research aimed at (1) describing BIPA speaking lesson plan in the IX grade students of Gandhi Memorial Intercontinental School Bali, (2) describing the implementation of BIPA speaking lesson in the IX grade students of Gandhi Memorial Intercontinental School Bali, and (3) describing the evaluation of BIPA speaking lesson in the IX grade students of Gandhi Memorial School Intercontinental Bali. This research used descriptive qualitative research design. Subjects of this study were BIPA teachers in class IX of Gandhi Memorial School Intercontinental Bali and the objects of this research are the planning, implementation, and evaluation of BIPA speaking lesson in the IX grade students of Gandhi Memorial School Intercontinental Bali. The methods used to collect data were observation, documentation, and interview. The results of this study indicated that (1) the BIPA speaking lesson plan which was compiled by the teacher was just a syllabus, (2) the implementation of BIPA speaking lesson which was conducted by the teacher had led to develop the ability of Indonesian students, especially in terms of speaking, (3) the evaluation of BIPA speaking lesson which was conducted by the teacher was test and non-test.keyword : the implementation of lesson, speaking, Indonesian, BIPA
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS DISKUSI PADA SISWA KELAS VIII. 4 SMP NEGERI 2 SINGARAJA ., Ni Luh Cintia Rosa Dewi; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putrayasa,M.Pd; ., Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 6, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v6i1.9686

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa dalam penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman teks diskusi siswa di kelas VIII.4 SMP Negeri 2 Singaraja; (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca pemahaman teks diskusi siswa melalui model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada siswa kelas VIII.4 SMP Negeri 2 Singaraja; dan (3) mendeskripsikan respons siswa terhadap penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman teks diskusi siswa di kelas VIII.4 SMP Negeri 2 Singaraja. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah salah satu guru bahasa Indonesia dan siswa kelas VIII.4 SMP Negeri 2 Singaraja. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, tes, kuesioner, dan wawancara. Data dianalisis dengan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada peningkatan aktivitas guru dan siswa dalam membaca pemahaman teks diskusi dalam menerapkan model pembelajaran CIRC. Hasil yang diperoleh juga meningkat; (2) skor rata-rata siswa pratindakan adalah 68. Pada siklus I, skor meningkat menjadi 78,95, dan meningkat pada siklus II menjadi 82,5; dan (3) respons siswa yang berkaitan dengan minat, bakat, sikap, motivasi, dan tujuan juga meningkat dari siklus I ke siklus II, yakni dari 44,07 menjadi 47,11. Peneliti menyarankan agar hasil penelitian ini dapat diterapkan oleh guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman teks diskusi siswa.Kata Kunci : membaca pemahaman, teks diskusi, model CIRC The objective of this research are (1) to describe the activity of the teachers and the students in the implementation of learning model of Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) to increase reading comprehension text discussion ability of the eighth 4 grade students of SMP Negeri 2 Singaraj;, (2) to describe the students enhancement of reading comprehension text discussion ability through Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) learning model of the eighth 4 grade students of SMP Negeri 2 Singaraja; in addition; and (3) to describe students’ respond of the implementation of CIRC learning model for increase the ability of reading comprehension text discussion of the Eighth 4 grade students of SMP Negeri 2 Singaraja. This research was classroom action research. The subject of this research is one of Indonesia language teacher and the eighth 4 grade students of SMP Negeri 2 Singaraja. The method that were used to collect the data were observation, questionnaire test, and interview. The data were analyzed by using quantitative and qualitative analysis technique. The result of research showed that was (1) enhancement of teachers and students activity in learning reading comprehension text discussion process of the implementation of CIRC learning model. The findings clearly increased too; (2) the mean score of the students was 68. In the first cycle the score increased to 78.95 and more increased in cycle II to 82.5; dan (3) the student’s respond which related to their interests, talents, attitudes, motivations, and intensions also increased in cycle I to cycle II from 44.07 to 47.11. The researcher suggest the finding of this research could applied by Indonesia language teachers to increase the students’ reading comprehension text discussion ability. keyword : comprehension text ability, text discussion, and CIRC model
PERBANDINGAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL DUA BELAS PASANG MATA KARYA SAKAE TSUBOI, SERTA KONTRIBUSINYA BAGI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA ., Putu Agus Artayasa; ., Drs.Gde Artawan,M.Pd; ., Drs. Ida Bagus Sutresna,M.Si.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 6, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v6i1.9378

Abstract

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk (1) membandingkan unsur intrinsik yang terdapat pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi, (2) membandingkan unsur ekstrinsik yang terdapat pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi, dan (3) kontribusi kedua novel sebagai bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA. Subjek penelitian ini adalah novel Laskar Pelangi dan novel Dua Belas Pasang Mata. Data penelitian ini berupa unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, dan kontribusi sebagai bahan pembelajaran. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan langkah-langkah: (1) penentuan subjek dan objek penelitian, (2) langkah kerja penelitian (pengumpulan data, pengolahan data, instrument penelitian, penyajian hasil data), dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) unsur intrinsik novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi memiliki tiga persamaan, yaitu tema, alur, dan latar suasana. Dari segi tokoh, latar tempat, latar waktu, amanat, dan sudut pandang dari kedua novel ini memiliki perbedaan; (2) unsur intrinsik novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi memiliki perbedaan yaitu tempat tinggal penulis yang dijadikan latar cerita, agama yang diangkat, latar belakang ekonomi masyarakat, latar belakang pendidikan, dan latar belakang penulis. Persamaan kedua penulis dari segi latar belakang sosial dan budaya; dan (3) kedua novel dapat di jadikan bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA sesuai dengan tingkat keterbacaan dan tingkat kesesuaian. Kata Kunci : Laskar Pelangi, Dua Belas Pasang Mata, sastra bandingan This research descriptive aims to (1) compare the intrinsic elements contained in novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata with novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi, (2) compare the extrinsic elements contained in novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata with novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi, and (3) the contribution of the novel as a literary learning material in class XII High School. Subjects of this study is novel Laskar Pelangi and novel Dua Belas Pasang Mata. The data of this research is in the form of an element intrinsic, extrinsic elements and contributions as learning materials. The data collection method used in this research is literature study. Researchers used a qualitative approach with the following steps: (1) determination of subject and object of research, (2) step research work (data collection, data processing, research instrument, presentation of the data), and (3) conclusion. The results of this study indicate that (1) the intrinsic elements of novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata and novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi have three equations, namely the theme, plot, and background situation. In terms of figures, a background, the background of the time, the mandate, and the viewpoints of both the novel has the distinction; (2) the intrinsic elements of novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata and novel Dua Belas Pasang Mata Sakae Tsuboi have different work that is dwelling writer who made the background story, raised religious, community economic background, educational background, and the background of the author. The second equation writer in terms of social and cultural backgrounds; and (3) can be made both novel literature learning materials in class XII based on the high school reading level and the level of conformity.keyword : Laskar Pelangi, Dua Belas Pasang Mata, comparative literature
STRATEGI GURU DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWAN ., Ayu Silvia Sintya .d; ., Drs. Gede Gunatama, M.Hum.; ., Dra. Made Sri Indriani, M.Hum.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 6, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v6i1.9683

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan strategi guru dalam pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sawan, dan (2) mendeskripsikan kendala-kendala yang dialami guru dalam pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sawan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VIII SMP Negeri 2 Sawan. Objek penelitian ini adalah strategi guru dalam pembelajaran menulis naskah drama siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sawan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Data dianalisis dengan langkah sebagai berikut: reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang menonjol terkait dengan masalah yang diangkat, yakni: (1) dalam proses belajar mengajar guru menggunakan beberapa strategi mengajar, yaitu strategi pendekatan individual, strategi pembelajaran penemuan (discovery learning), dan pendekatan bervariasi. (2) kendala yang dialami dalam pembelajaran menulis naskah drama adalah menjauhkan rasa takut siswa untuk bertanya ,membangkitkan imajinasi siswa terhadap sesuatu yang akan dijadikan naskah drama. Kata Kunci : strategi guru, menulis naskah drama. The aims of this present study (1) to describe teacher strategy in teaching students eight grade of SMP Negeri 2 Sawan in writing script of drama, and (2) to describe problems that faced by the teacher in teaching students of the eight grade of SMP Negeri 2 Sawan in writing script of drama. This present study used qualitative descriptive design. The subject in this present study was teacher who teaching the eight grade students of SMP Negeri 2 Sawan. The object of this present study was teacher strategy in teaching of eight grade student of SMP Negeri 2 Sawan. The methode that used to collect the data were observation methode, interview methode, and documentation methode. This present study used descriptive qualitative analysis technique. The data were analyzed with several step, such as: data reduction, presentation of the data, and conclution. This study shows there were a few protruding problem related with the that rased, (1) in teaching process the teacher used several teaching learning strategy, that were individual approach strategy, discovery learning strategy, and varied approaches. (2) the student still afraid to asking to the teacher when found some problem in writing script of drama, improving students imagination about something that will used script of drama. keyword : strategy teacher, writing script of drama
PERBANDINGAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA DENGAN NOVEL DUA BELAS PASANG MATA KARYA SAKAE TSUBOI, SERTA KONTRIBUSINYA BAGI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA ., Putu Agus Artayasa; ., Drs.Gde Artawan,M.Pd; ., Drs. Ida Bagus Sutresna,M.Si.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 6, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v6i1.9379

Abstract

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk (1) membandingkan unsur intrinsik yang terdapat pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi, (2) membandingkan unsur ekstrinsik yang terdapat pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dengan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi, dan (3) kontribusi kedua novel sebagai bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA. Subjek penelitian ini adalah novel Laskar Pelangi dan novel Dua Belas Pasang Mata. Data penelitian ini berupa unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, dan kontribusi sebagai bahan pembelajaran. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan langkah-langkah: (1) penentuan subjek dan objek penelitian, (2) langkah kerja penelitian (pengumpulan data, pengolahan data, instrument penelitian, penyajian hasil data), dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) unsur intrinsik novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi memiliki tiga persamaan, yaitu tema, alur, dan latar suasana. Dari segi tokoh, latar tempat, latar waktu, amanat, dan sudut pandang dari kedua novel ini memiliki perbedaan; (2) unsur intrinsik novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Dua Belas Pasang Mata karya Sakae Tsuboi memiliki perbedaan yaitu tempat tinggal penulis yang dijadikan latar cerita, agama yang diangkat, latar belakang ekonomi masyarakat, latar belakang pendidikan, dan latar belakang penulis. Persamaan kedua penulis dari segi latar belakang sosial dan budaya; dan (3) kedua novel dapat di jadikan bahan pembelajaran sastra di kelas XII SMA sesuai dengan tingkat keterbacaan dan tingkat kesesuaian. Kata Kunci : Laskar Pelangi, Dua Belas Pasang Mata, sastra bandingan This research descriptive aims to (1) compare the intrinsic elements contained in novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata with novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi, (2) compare the extrinsic elements contained in novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata with novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi, and (3) the contribution of the novel as a literary learning material in class XII High School. Subjects of this study is novel Laskar Pelangi and novel Dua Belas Pasang Mata. The data of this research is in the form of an element intrinsic, extrinsic elements and contributions as learning materials. The data collection method used in this research is literature study. Researchers used a qualitative approach with the following steps: (1) determination of subject and object of research, (2) step research work (data collection, data processing, research instrument, presentation of the data), and (3) conclusion. The results of this study indicate that (1) the intrinsic elements of novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata and novel Dua Belas Pasang Mata created by Sakae Tsuboi have three equations, namely the theme, plot, and background situation. In terms of figures, a background, the background of the time, the mandate, and the viewpoints of both the novel has the distinction; (2) the intrinsic elements of novel Laskar Pelangi created by Andrea Hirata and novel Dua Belas Pasang Mata Sakae Tsuboi have different work that is dwelling writer who made the background story, raised religious, community economic background, educational background, and the background of the author. The second equation writer in terms of social and cultural backgrounds; and (3) can be made both novel literature learning materials in class XII based on the high school reading level and the level of conformity.keyword : Laskar Pelangi, Dua Belas Pasang Mata, comparative literature
PRINSIP KESANTUNAN PADA TALKSHOW RUMPI (NO SECRET) DI TRANS TV ., Ni Made Anggun Purwati; ., Drs. I Wayan Rasna,M.Pd; ., Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 6, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v6i1.9538

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pemenuhan prinsip kesantunan pada Talkshow Rumpi (No Secret) di Trans TV; (2) pelanggaran prinsip kesantunan pada Talkshow Rumpi (No Secret) di Trans TV; dan (3) dampak psikologis dari pemenuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan oleh penutur terhadap mitra tutur pada Talkshow Rumpi (No Secret) di Trans TV. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan rancangan deskriptif kualitatif dengan menyasar tuturan pembawa acara dan bintang tamu sebagai objek penelitian. Subjek penelitian ini adalah pembawa acara dan bintang tamu Talkshow Rumpi (No Secret) yang disiarkan di Trans TV. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi dan observasi. Tahap analisis data meliputi (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan simpilan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 50 tuturan yang memenuhan prinsip kesantunan dan 21 tuturan yang melanggaran prinsip kesantunan Leech. Pemenuhan maksim Leech meliputi maksim penerimaan 34,54% (19 tuturan), maksim kecocokan 27,27% (15 tuturan), maksim kerendahan hati 16,36% (9 tuturan), maksim kebijaksanaan 12,72% (7 tuturan), maksim kesimpatian 7,27% (4 tuturan), dan maksim kemurahan hati 1,81% (1 tuturan). Pelanggaran maksim Leech melitupi, maksim kecocokan 52,38% (11 tuturan), maksim penerimaan 14,28% (3 tuturan), maksim kerendahan hati 14,28% (3 tuturan), maksim kesimpatian 9,52% (2 tuturan), maksim kebijaksanaan 4,76% (1 tuturan), dan maksim kemurahan hati 4,76% (1 tuturan). Pemenuhan dan pelanggaran maksim kesantunan menimbulkan dampak psikologis positif dan negatif.Kata Kunci : prinsip kesantunan, Talkshow Rumpi (No Secret), teori Geoffery Leech This study aimed at describing (1) the fulfillment of the politeness principles on Rumpi (No Secret) Talk Show on Trans TV; (2) The violation of the politeness principles on Rumpi (No Secret) Talk Show on Trans TV; and (3) the psychological impact of compliance and violation of the politeness principles by the speaker on the interlocutor on Rumpi (No Secret) Talk Show on Trans TV. To achieve these objectives, the researcher used a qualitative descriptive design by targeting the speech of the host and guest stars as the objects of the study. This research subjects were the host and the guest stars of Rumpi (No Secret) Talk Show which was aired on Trans TV. The data were collected by using documentation and observation methods. The data analysis stages included (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) conclusion drawing / verification. The results showed that there were 50 utterances that fulfilled the politeness principles and 21 utterances that violate the Leech’s politeness principles. The fulfillment of Leech’s maxims included approbation maxims by 34.54% (19 utterances), agreement maxims by 27.27% (15 utterances), modesty maxims by 16.36% (9 speech), tact maxims by 12.72% (7 of speech), sympathy maxims by 7.27% (4 utterances), and generosity maxims by 1.81% (1 utterances). Leech’s violation maxims included agreement maxims by 52.38% (11 utterances), approbation maxims by 14.28% (3 utterances), modesty maxims by 14.28% (3 utterances), sympathy maxims by 9.52% (2 of utterances), tact maxims by 4.76% (1 utterances), and generosity maxim by 4.76% (1 utterances). The fulfillment and the violation of politeness maxims emerged positive and negative psychological impacts.keyword : politeness principles, Rumpi (No Secret) Talk Show, Geoffery Leech’s teory
Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Kegiatan Belajar di Luar Kelas dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukasada ., Nilla Godvany; ., Drs.I Gede Nurjaya,M.Pd; ., Drs. Gede Gunatama, M.Hum.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 6, No 1 (2017):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v6i1.9293

Abstract

Penelitian tindakatan kelas ini bertujuan untuk mengetahui (1) langkah-langkah peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui kegiatan belajar di luar kelas dengan pendekatan kontekstual, (2) hasil belajar keterampilan menulis karangan deskripsi melalui kegiatan belajar di luar kelas dengan pendekatan kontekstual, dan (3) respons siswa terhadap penggunaan peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui kegiatan belajar di luar kelas dengan pendekatan kontekstual pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sukasada. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Sukasada. Objek penelitian ini adalah peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui kegiatan belajar di luar kelas dengan pendekatan kontekstual pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sukasada. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, tes, dan angket/kuesioner. Ada empat prosedur dalam penelitian tindakan kelas, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) langkah-langkah pendekatan kontekstual melalui kegiatan belajar di luar kelas dilakukan dengan baik oleh guru, dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir. (2) Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa melalui kegiatan belajar di luar kelas dengan pendekatan kontekstual, yaitu pada siklus 1 sebesar 78,86, pada siklus 2 sebesar 86,95. (3) Siswa merespons positif terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, yaitu ketika guru menerapkan pendekatan kontekstual melalui kegiatan belajar di luar kelas. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi dapat ditingkatkan melalui kegiatan belajar di luar kelas dengan pendekatan kontekstual. Untuk itu, disarankan kepada guru Bahasa Indonesia agar menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis deskripsi melalui kegiatan belajar di luar kelasKata Kunci : karangan deskripsi, outdoor, dan pendekatan kontekstual This classroom action research aims to find out (1) step by step description of essay writing skills improvement through learning activities outside the classroom with a contextual approach, (2) the learning outcomes descriptions essay writing skills through activities outside of the classroom learning with contextual approach, and (3) The students' response to the use of essay writing skills improvement through the description of learning activities outside the classroom with a contextual approach in class VII SMP Negeri 1 Sukasada. The research subjects were teachers and students of class VII SMP Negeri 1 Sukasada. The object of this study is the description essay writing skills improvement through learning activities outside the classroom with a contextual approach in class VII SMP Negeri 1 Sukasada. Data collection method used is the method of observation, testing, and questionnaires. There are four procedures in classroom action research, namely planning, action, observation, and reflection. The results showed that (1) a step by step approach through contextual learning activities outside the classroom to do well by the teachers, from the beginning to the end of activities activities. The improvement of student learning outcomes through activities outside the classroom learning with contextual approach, ie in cycle 1 at 78.86 in cycle 2 at 86.95. (3) students responded positively to the learning activities that have been implemented, ie when teachers apply the contextual approach through learning activities outside the classroom. Based on the results of research and discussion, we can conclude that the results of students in essay writing descriptions can be enhanced through learning activities outside the classroom with a contextual approach. For that, it is suggested to Indonesian teachers to use a contextual approach in learning to write descriptions through learning activities outside the classroom.keyword : essay descriptions, outdoor, and contextual approach

Page 1 of 2 | Total Record : 12